CFD (Computational Fluid Dynamics) merupakan salah satu cabang ilmu
mekanika fluida yang menggunakan metoda nulerik dan algoritma untuk
menganalis dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan aliran
fluida.Komputer digunakan untuk melakukan perhitungan yang diperlukan
untuk mensimulasikan interaksi antara cairan dan gas dengan permukaan
yang didefinisikan oleh kondisi batas.
Dasar fundamental dari hampir semua masalah CFD adalah persamaan
Navier-Stokes, yang menentukan setiap aliran fluida fasa tunggal.
Persamaan ini dapat disederhanakan dengan menghapus istilah yang
menggambarkan viskositas untuk menghasilkan persamaan Euler. CFD
merupakan salah satu cabang dari mekanika fluida yang menggunakan metoda
numeric dan algoritma untuk menyelesaikan dan menganalisis
permasalahan. Computational Fluid Dynamics (CFD) adalah metode
perhitungan dengan sebuah kontrol dimensi, luas dan volume dengan
memenfaatkan bantuan komputasi komputer untuk melakukan perhitungan pada
tiap-tiap elemen pembaginya.
Prinsipnya adalah suatu ruang yang berisi fluida yang akan dilakukan
penghitungan dibagi menjadi beberapa bagian, hal ini sering disebut
dengan sel dan prosesnya dinamakan meshing. Bagian-bagian yang terbagi
tersebut merupakan sebuah kontrol penghitungan yang akan dilakukan
adalah aplikasi. Kontrol-kontrol penghitungan ini beserta
kontrol-kontorl penghitungan lainnya merupakan pembagian ruang yang
disebut tadi atau meshing. Nantinya, pada setiap titik kontrol
penghitungan akan dilakukan penghitungan oleh aplikasi dengan batasan
domain dan boundary condition yang telah ditentukan. Prinsip inilah yang
banyak dipakai pada proses penghitungan dengan menggunakan bantuan
komputasi komputer. Contoh lain penerapan prinsip ini adalah Finite
Element Analysis (FEA) yang digunakan untuk menghitung tegangan yang
terjadi pada benda solid.
Sejarah CFD berawal pada tahun 60-an dan terkenal pada tahun 70-an
awalnya pemakaian konsep CFD hanya digunakan untuk aliran fluida dan
reaksi kimia, namun seiring dengan perkembangannya industri ditahun
90-an membuat CFD makin dibutuhkan pada berbagai aplikasi lain. Contoh
sekarang ini banyak sekali paket-paket software CAD menyertakan konsep
CFD yang dipakai untuk menganalisa stress yang terjadi pada disain yang
dibuat. Pemakaian CFD secara umum dipakai untuk memprediksi :
• Aliran dan panas
• Transfer massa
• Perubahan fasa seperti pada proses melting, pengembunan dan pendidihan
• Reaksi kimia seperti pembakaran
• Gerakan mekanis seperti piston dan fan
• Tegangan dan tumpuan pada benda solid
• Gelembung elektromagnetik
Saat sekarang,Metoda CFD banyak diterapkan dunia penerbangan,
mesin turbo,mobil dan desaian kapal. Selain itu, CFD juga banyak
diterapkan dalam bidang meterorologi, oceanologi, astrofisika, biologi,
pencarian minyak dan dalam arsitektur. Makin berkembangnya metoda
numeric membuat CFD menjadi solusi untuk persamaan Maxwell atau
aeroakustik. Oleh karena itu CFD menjadi salah satu alat rekayasasa
desain yang cukup penting. CFD adalah penghitungan yang mengkhususkan
pada fluida. Mulai dari aliran fluida, heat transfer dan reaksi kimia
yang terjadi pada fluida. Atas prinsip-prinsip dasar mekanika fluida,
konservasi energi, momentum, massa, serta species, penghitungan dengan
CFD dapat dilakukian. Secara sederhana proses penghitungan yang
dilakukan oleh aplikasi CFD adalah dengan kontrol-kontrol penghitungan
yang telah dilakukan maka kontrol penghitungan tersebut akan melibatkan
dengan memanfaatkan persamaan-persamaan yang terlibat.
Persaman-persamaan ini adalah persamaan yang membangkitkan dengan
memasukan parameter apa saja yang terlibat dalam domain. Misalnya ketika
suatu model yang akan dianalisa melibatkan temperatur berarti model
tersebut melibatkan persamaan energi atau konservasi dari energi
tersebut. Inisialisasi awal dari persaman adalah boundary condition.
Boundary condition adalah kondisi dimana kontrol-kontrol perhitungan
didefinisikan sebagai definisi awal yang akan dilibatkan ke
kontrol-kontrol penghitungan yang berdekatan dengannya melalui
persaman-persamaan yang terlibat.
Secara umum proses penghitungan CFD terdiri atas 3 bagian
utama:
1. Prepocessor
2. Processor
3. Post processor
Prepocessor adalah tahap dimana data diinput mulai dari
pendefinisian domain serta pendefinisian kondisi batas atau boundary
condition. Ditahap ini juga sebuah benda atau ruangan yang akan
dianalisa dibagi-bagi dengan jumlah grid tertentu atau sering juga
disebut dengan meshing. Tahap selanjutnya adalah processor, pada tahap
ini dilakukan proses penghitungan data-data input dengan persamaan yang
terlibat secara iteratif. Artinya penghitungan dilakukan hingga hasil
menuju error terkecil atau hingga mencapai nilai yang konvergen.
Penghitungan dilakukan secara menyeluruh terhadap volume kontrol dengan
proses integrasi persamaan diskrit. Tahap akhir merupakan tahap post
processor dimana hasil perhitungan diinterpretasikan ke dalam gambar,
grafik bahkan animasi dengan pola warna tertentu.
Hal yang paling mendasar mengapa konsep CFD (software CFD)
banyak sekali digunakan dalam dunia industri adalah dengan CFD dapat
dilakukan analisa terhadap suatu sistem dengan mengurangi biaya
eksperimen dan tentunya waktu yang panjang dalam melakukan eksperimen
tersebut. Atau dalam proses design enggineering tahap yang harus
dilakukan menjadi lebih pendek. Hal ini yang mendasari pemakaian konsep
CFD adalah pemahaman lebih dalam akan suatu masalah yang akan
diselesaikan atau dalam hal ini pemahaman lebih dalam mengenai
karakterisrik aliran fluida dengan melihat hasil berupa grafik, vektor,
kontur dan bahkan animasi.
http://ridwanfaridl.wordpress.com
Blazek,J.:Computational Fluid Dynamics: Principles and Applacations.
Second Edition,2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar