Dalam kehidupan
sehari-hari terutama yang berhubungan dengan mekanika fluida atau dalam bidang
konversi energi sering kita jumpai fenomena pusaran air atau yang lebih dikenal
dengan vortex. Hal tersebut sering dijumpai pada suatu aliran.
Fenomena ini sangat perlu sekali untuk dicermati dan diteliti karena sangat
banyak sekali aplikasinya di lapangan. Dalam suatu perancangan sistem yang
berhubungan dengan suatu aliran fluida atau di bidang konversi energi hal ini
harus menjadi perhatian utama karena sangat berpengaruh nantinya terhadap
rancangan tersebut.
Langkah-langkah untuk membuat cortex sheading dengan simulasi CFD
1. Atur domain, dengan menetapkan panjang, lebar serta jumlah cell yang tiap parameter yang terlah diberikan
2. Atur model dengan mengaktifkan k-epsilon turbulence) dan fungsi waktu
3. Atur cell dengan membuat wall uang kita ilustrasikan sebagai penampang gedung serta diberi inlet, outlet dan systmetris
4. berikan nilai kosntanta fisikan berupa viskositas dan densitas
5. berikan nilai konstanta sempadan, dimana daerah inlet diberikan kecepatan 5 m/s
6. lakukukan iterasi
Hasil dari simulasi yang dihasilkan
Saat 1 detik
Saat 4 detik
Saat 7 detik
Saat 10 detik
Saat 13 detik
Simulasi video
Jika kita lihat, aliran gas membutuhkan waktu untuk membentuk aliran
steady state. Setelah detik ke- 13, aliran sudah tidak berubah
kembali. Hal itu menandakan aliran telah stabil. Namun tidak dengan
aliran di belakang penghalang aliran. Aliran di belakang penghalang
mengalami turbulensi dan terjadi olakan. Aliran itulah yang disebut
dengan vortex.
Sehingga dengan adalanya penghalang
aliran yang tidak berbentuk streamline, maka akan menyebabkan
terjadinya vortex tepat di belakang penghalang aliran. Hal itulah yang
menyebabkan gangguan pada pesawat terbang. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka sayap pesawat terbang dibuat streamline sehingga aliran
yang melewati sayap pesawat dapat dengan sempurna mengalir dan dapat
menyebabkan gaya angkat pesawat yang optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar