Minggu, 22 April 2012

Sinopsis Tugas Besar CFD dan Komtek


Penggunaan pipa banyak digunakan oleh umum baik perusahaan-perusahan sebagai pendistribusian air minum, minyak maupun gas bumi. Demikian juga dengan kebutuhan air pada rumah tangga baik itu menggunakan sistem perpipaan air atau penggunaan air tanah , penggunaan pipa ini paling banyak digunakan baik untuk penyaluran air bersih maupun sanitasi. Pipa merupakan sarana pendistribusian fluida yang murah, memiliki berbagai ukuran dan bentuk penampang. Baik berpenampang lingkaran maupun kotakserta material pipa bermacam-macam, yaitu baja, plastik, PVC, tembaga, kuningan dan lain sebagainya.
Pada dunia industri tentunya efisiensi dan kualitas produk yang dihasilkan akan mempunyai nilai lebih  karena dengan efisiensi produk yang tinggi maka biaya yang diperlukan dapat ditekan dan harga jual produk lebih kompetitif. Dan salah satu teknologi yang berguna untuk meningkatkan efisiensi yang tinggi adalah dalam penggunaan pipa dalam pendistribusian fluida cair untuk proses produksi dan kebutuhan air minum, dan lain sebagainya.
Dan dalam pendistribusian air tersebut sering sekali dipakai sambungan pipa (fittings), pipa lengkung, maupun flange. Tetapi dalam pendistribusian fluida yang digunakan untuk membelokan arah aliran fluida dipakailah pipa lengkung atupun elbow. Pipa lengkung maupun elbow terdiri dari bermacam-macam klasifikasi, tergantung dari radius lengkung, sudut lengkung, maupun ada atau tidaknya tangent. Pada dasarnya aliran fluida dalam pipa akan mengalami penurunan tekanan atau pressure drop seiring dengan panjang pipa ataupun disebabkan oleh gesekan dengan permukaan saluran, dan juga ketika aliran melewati sambungan pipa, belokan, katup, difusor, dan sebagainya.
Dengan menggunakan CFD saya akan mencoba menggunakan 2 fluida yatu cair dan gas dengan variasi jenis material.serta sudut elbow.

Kamis, 19 April 2012

UTS KOMTEK no 4

Seperti yang kita ketahui kalau konveksi adalah  salah satu jenis heat tranfer yang di akibatkan oleh inter molekuler atau gerakan antar molekuler. Adapun persaamaan untuk konveksi heat transfer secara umum adalah  :
Untuk mencari koefisien konveksi bisa dengan cara mancari bilangan nusselt
Dimana :

h = koefisien konfeksi
k = konduktivitas termal
d = tinggi aliran
T = temperatur
x = jarak x

Yang pertama kita lakukan adalah melakukan derivatif dt/dx
 Misalnya persamaan distribusi temperatur pada cell 7
T(x) = 382.73 x2 - 18.99 x + 0.72


Private Sub CommandButton1_Click()
Dim a0, a1, a2, n, y_turunan As Integer
Dim b As Integer

a0 = ekox1.Text
a1 = ekox2.Text
a2 = ekox3.Text
n = pangkat.Text

'y_turunan = 2 * a2*x + a1
'b1 = 2*a2
'b2=a1

b1 = 2 * a2
b2 = a1

Labelb1.Caption = b1
Labelb2.Caption = b2

End Sub
 setelah di derivatif kan maka nilai dari T'(x) = 765.46 x -18.99

Jika di asumsikan y= 0 maka nilai derivatifnya akan menjadi
T'(x) = 765.46 (0) - 18.99 = -18.99

Kalau dimasukkan e dalam persamaan dimana nila d = 0.1 m dan k = 1000
maka akan di dapatnilai dari koefisien konveksi




maka koefisen konveksi yang dihasilkan adalah 1.8889 E05

 

UTS Komtek No 3

3. Jika bagian bawah pelat (soal no 1) diberikan fluks panas, tentukan, secara numerik, fungsi profil temperatur pada lapisan batas termal

Adapun simulasi untuk CFD aliran pada sebuah pelat dengan diberikan fluks panas
Atur domain dengan memasukkan parameter panjang 1 meter dan tinggi 0.1 meter sedangkansettingan untuk jumlah cellnya kalau panjang adalah 50 cell dan tinggi 20 cell serta tentukan daerah mana saja inlet dan outlet


Pengaturan model 


Hasil simulasi yang didapatkan


Hail yang di zoom
 Hasil ditribusi temperatur yang dihasilkan
  Untuk mencari temperatur maka kita akan akan mengggunakan kesetimbangan energi




Jika Q konduksi yang nanti akan dijadikan sebagai sumber panas maka persamaan akan menjadi

Algoritma untuk Regresi Polynmial
1.      Read  n
Tentukan dulu banyak data yang akan d regresikan. dalam contoh yang akan saya tampilkan saya mencoba dengan menggunakan 7 data dengan simbol (n).
2.      Tentukan nilai X(temperatur) dan Y(distance)  lalu masukkan ke dalam tabel yang telah di sediakan
3.      Sum Xß 0
Hitunglah jumlah keseluruhan nilai dari X yang di definisikan sebagai sum_X
4.      Sum Yß 0
Hitunglah jumlah keseluruhan nilai dari Y yang di definisikan sebagai sum_Y
5.      Sum
Hitunglah kudrat,pangkat 3 dan pangkat 4 dari nilai X sehingga nilai dari X menjadi X^2, X^3 dan X^4 dan jumlahkan nilai dari kuadrtaic tersebut dengan simboli sum_X2,sum_X3 dan sum_X4
6.      Hitunglah perkalian dari nilai X dan Y sehingga menjadi nilai XY dan jumlahkan nilai dari perkalian tersebut dengan simbol sum_XY
7.      Hitunglah perkalian dari nilai kudratic X dan Y sehingga menjadi nilai X2Y dan jumlah kan perkalian tersebut menjadi sum_X2Y
8.      Persamaan dari regresi polinomial yaitu : y = g2 (x2)  + g1 (x1) + g0
9.       Untuk mencari nilai dari g2 dengan rumus g2 = f34 / f33
10.  Untuk mencari nilai dari g1 dengan rumus  g1 = (b24 - (b23 * g2)) / b22
11.   Untuk mencari nilai dari g0 dengan rumus g0 = (sum_y - (sum_x2 * g2) - (sum_x * g1)) / n
12.  Jika nilai g2, g1 dan g0  didapatkan maka persamaan kuadratic akan  dapat diketahui




Hasil simulasi dari VB yang dihasilkan
Distibusi temperatur Cell 3
T(x)= 375.002 x2 - 17.95 x + 0.6916


Distibusi temperatur Cell 5
T(x)= 378.93 x2 - 18.48 x + 0.7087

 Distibusi Temperatur di cell 7
T(x)= 382.73 x2 - 18.99 x + 0.72

UTS Komtek soal no 2


2. Untuk Soal no 1. Tentukan, secara numerik, hambatan pelat tersebut. Bandingkan dengan hasil analitis. Jelaskan jawaban saudara

Seperti yang telah dibahas di no 1. Ketika di dinding kecepatan fluida makn kecil karena adanya tegangan geser yang bekerja di dinding pelat. Hal ini diakibatkan karena adanya hambatan bagi kecepetan aliran fluida yang bekerja. Selain disebabkan oleh tegangan geser, kecepatan makin kecil di dinding pelat adalagi faktor dari sifat fluida tersebut yaitu viskositas. Viskositas merupakan tingkat kekentalan dari fluida tersebut. Semakin kental suatu fluida membuat nilai viskositasnya semakin tinggi sehingga laju aliran fluida yang bekerja pada fluida akan semakin susah. Sebaliknya jika fluida tersebut encer maka tingkay viskositas fluida tersebut rendah sehingga jika kita berikan kecepatan pada fluida tersebut makin tinggi. Hambatan yang lain berupa koefisien  gesek dari dari pelat fluida.
Adapun hubungan tegangan geser dengan koefisien gesek yaitu

Sedangkan persamaan untuk mencari besarnya tegangan geser yaitu
 Kalau kita hubungan 2 persamaan diatas maka akan menjadi
Untuk perhtungan du/dy dapat dilakuka dengan visual basic, dimana du/dy di dapatkan dari persamaan yang dihasilkan dari soal 1 
Private Sub CommandButton1_Click()
'Tugas UTS KOMTEK
'Eko Pratama Astin (1106108034)
Dim a0, a1, a2, n, y_turunan As Integer
Dim b As Integer

a0 = ekox1.Text
a1 = ekox2.Text
a2 = ekox3.Text
n = pangkat.Text

'y_turunan = 2 * a2*x + a1
'b1 = 2*a2
'b2=a1

b1 = 2 * a2
b2 = a1

Labelb1.Caption = b1
Labelb2.Caption = b2

End Sub
 sehinggga V(x)' = -0.0056 x + 0.0002557

Berdasarkan persamaan rumus yang di dapatkan diatas coba kita masukkan ke Cell 50
Dimana untuk V'(x) kita asumsikan y=0, sehingga V'(x) menjadi

V'(x)= -0.0056 (0) + 0.0002557

Dimana nilai viskositas dan densitas merupakan air sedangkan kecepatan untuk cell 50 = 0.00115 m/s sehingga kalau kita masukkan ke paramter yang ada akan menajadi
Sehingga nilai koefisien gesek pada cell 50 menjadi  0.00034 m/s

UTS Komtek No 1


1. Secara numerik tentukan fungsi profil kecepatan aliran laminar pada setiap jarak X dari ujung pelat bagian depan (aliran hulu). Bandingkan dengan hasil analitis. Jelaskan jawaban saudara
U∞ -->
-->
-->
____________________________________________________
------> X

Secara numeric untuk mengetahui fungsi kecepatan aliran laminar pada setiap jarak X dari ujung  pelat bagian depan (aliran hulu) sesuai dengan persamaan momentum. Sedangkan persamaan momentum berdasarkan hukum Newton ke-2 yang berbunyi sebagai berikut:
 
 Dimana pertamabahan momentum yang bekerja tiap sumbunya yaitu:


Kalau kita ilustrasikan dalam gambar sebagai berikut:

Sedangkan persamaan momentum yang bekerja pada komponen –x adalah

Jika kita ilustrasikan secara di integrakan maka simiulasi awal yang ada sebagai berikut:

 Adapun aliran masssa yang melewati ke daerah 1
sedangkan untuk aliran momentum yang melewati daerah 1

Untuk aliran momentum yang melewati daerah 2
 sedangkan  untuk aliran masssa yang melewati ke daerah 2
Sehingga fungsi kecepatan menjadi :
Bisa juga kita bandingkan dengan persamaan Navier_Stoke yang dikembangkan berdasarkan Newtonian Fluid dimana viscous stresses berhubungan dengan laju deformasi yang terjadi. Adapun yang mempengaruhi Hukum Newtonian untuk fluida compresiel yaitu viskositas dynamik yang berhubungan dengan laju deformasi dan viscosity yang berhubungan dengan laju volumetric

Adapun simulasi untuk CFD aliran pada sebuah pelat
1.  Atur domain dengan memasukkan parameter panjang 1 meter dan tinggi 0.1 meter sedangkansettingan untuk jumlah cellnya kalau panjang adalah 50 cell dan tinggi 20 cell serta tentukan daerah mana saja inlet dan outlet
2. Berikan nilai konstanta fsikal berupa nilai densitas dan viskositas sebesar 1000 kg/m3 dan 9x10E-04 kg/ms

3. Masukan nilai konstanta sempadan dengan memnerikan nilai parameter ntuk inlet 1 dan inlet 2. untuk Inlet 1 dialirkan oleh input kecepatan u sebesar 0.001 m/s dan Inlet 2 diatur dengan membuat tekanan adalah 0 Pa

4. Lakukan iterasi dan hasil untuk kontur kecepatan adalah sebagai berikut :

setelah dapat daerah kontur untuk kecepatan U maka kita dapat melihat distribusi kecepatan dengan melihat lihat alfa (la) lalu pilih variable (pv) kemudian kecepatan U. Berikut hasil distribusi temperatur yang dihasilkan dari simulasi





  Algoritma untuk Regresi Polynmial
1.      Read  n
Tentukan dulu banyak data yang akan d regresikan. dalam contoh yang akan saya tampilkan saya mencoba dengan menggunakan 7 data dengan simbol (n).
2.      Tentukan nilai X(temperatur) dan Y(distance)  lalu masukkan ke dalam tabel yang telah di sediakan
3.      Sum Xß 0
Hitunglah jumlah keseluruhan nilai dari X yang di definisikan sebagai sum_X
4.      Sum Yß 0
Hitunglah jumlah keseluruhan nilai dari Y yang di definisikan sebagai sum_Y
5.      Sum
Hitunglah kudrat,pangkat 3 dan pangkat 4 dari nilai X sehingga nilai dari X menjadi X^2, X^3 dan X^4 dan jumlahkan nilai dari kuadrtaic tersebut dengan simboli sum_X2,sum_X3 dan sum_X4
6.      Hitunglah perkalian dari nilai X dan Y sehingga menjadi nilai XY dan jumlahkan nilai dari perkalian tersebut dengan simbol sum_XY
7.      Hitunglah perkalian dari nilai kudratic X dan Y sehingga menjadi nilai X2Y dan jumlah kan perkalian tersebut menjadi sum_X2Y
8.      Persamaan dari regresi polinomial yaitu : y = g2 (x2)  + g1 (x1) + g0
9.       Untuk mencari nilai dari g2 dengan rumus g2 = f34 / f33
10.  Untuk mencari nilai dari g1 dengan rumus  g1 = (b24 - (b23 * g2)) / b22
11.   Untuk mencari nilai dari g0 dengan rumus g0 = (sum_y - (sum_x2 * g2) - (sum_x * g1)) / n
12.  Jika nilai g2, g1 dan g0  didapatkan maka persamaan kuadratic akan  dapat diketahui
Syntac Pemograman
Private Sub CommandButton1_Click()
'Tugas UTS KOMTEK
'Eko Pratama Astin (1106108034)
Dim x1, x2, x3, x4, x5, x6, x7, x8, x9, x10, y1, y2, y3, y4, y5, y6, y7, y8, y9, y10, n As Double
Dim x11, x12, x13, x14, x15, x16, x17, x18, x19, x20, y11, y12, y13, y14, y15, y16, y17, y18, y19, y20 As Double
Dim sum_x, sum_y, sum_x2, sum_x3, sum_x4, sum_xy, sum_x2y As Double
Dim U11, U12, U13, b21, b22, b23, b24, c31, c32, c33, c34, f31, f32, f33, f34 As Double
Dim g2, g1, g0 As Double


'Mendefinisikan variabel
x1 = eko1.Text
x2 = eko2.Text
x3 = eko3.Text
x4 = eko4.Text
x5 = eko5.Text
x6 = eko6.Text
x7 = eko7.Text
x8 = eko8.Text
x9 = eko9.Text
x10 = eko10.Text
x11 = eko11.Text
x12 = eko12.Text
x13 = eko13.Text
x14 = eko14.Text
x15 = eko15.Text
y1 = epay1.Text
y2 = epay2.Text
y3 = epay3.Text
y4 = epay4.Text
y5 = epay5.Text
y6 = epay6.Text
y7 = epay7.Text
y8 = epay8.Text
y9 = epay9.Text
y10 = epay10.Text
y11 = epay11.Text
y12 = epay12.Text
y13 = epay13.Text
y14 = epay14.Text
y15 = epay15.Text
n = astin.Text

'Mencari nilai sum/jumlah  dari semua variabel yang ada

sum_x = Val(x1) + Val(x2) + Val(x3) + Val(x4) + Val(x5) + Val(x6) + Val(x7) + Val(x8) + Val(x9) + Val(x10) + Val(x11) + Val(x12) + Val(x13) + Val(x14) + Val(x15)
sum_y = Val(y1) + Val(y2) + Val(y3) + Val(y4) + Val(y5) + Val(y6) + Val(y7) + Val(y8) + Val(y9) + Val(y10) + Val(y11) + Val(y12) + Val(y13) + Val(y14) + Val(y15)
sum_x2 = x1 ^ 2 + x2 ^ 2 + x3 ^ 2 + x4 ^ 2 + x5 ^ 2 + x6 ^ 2 + x7 ^ 2 + x8 ^ 2 + x9 ^ 2 + x10 ^ 2 + x11 ^ 2 + x12 ^ 2 + x13 ^ 2 + x14 ^ 2 + x15 ^ 2
sum_x3 = x1 ^ 3 + x2 ^ 3 + x3 ^ 3 + x4 ^ 3 + x5 ^ 3 + x6 ^ 3 + x7 ^ 3 + x8 ^ 3 + x9 ^ 3 + x10 ^ 3 + x11 ^ 3 + x12 ^ 3 + x13 ^ 3 + x14 ^ 3 + x15 ^ 3
sum_xy = x1 * y1 + x2 * y2 + x3 * y3 + x4 * y4 + x5 * y5 + x6 * y6 + x7 * y7 + x8 * y8 + x9 * y9 + x10 * y10 + x11 * y11 + x12 * y12 + x13 * y13 + x14 * y14 + x15 * y15
sum_x4 = x1 ^ 4 + x2 ^ 4 + x3 ^ 4 + x4 ^ 4 + x5 ^ 4 + x6 ^ 4 + x7 ^ 4 + x8 ^ 4 + x9 ^ 4 + x10 ^ 4 + x11 ^ 4 + x12 ^ 4 + x13 ^ 4 + x14 ^ 4 + x15 ^ 4 + x16 ^ 4 + x17 ^ 4 + x18 ^ 4 + x19 ^ 4 + x20 ^ 4
sum_x2y = (x1 ^ 2 * y1) + (x2 ^ 2 * y2) + (x3 ^ 2 * y3) + (x4 ^ 2 * y4) + (x5 ^ 2 * y5) + (x6 ^ 2 * y6) + (x7 ^ 2 * y7) + (x8 ^ 2 * y8) + (x9 ^ 2 * y9) + (x10 ^ 2 * y10) + (x11 ^ 2 * y11) + (x12 ^ 2 * y12) + (x13 ^ 2 * y13) + (x14 ^ 2 * y14) + (x15 ^ 2 * y15) + (x16 ^ 2 * y16) + (x17 ^ 2 * y17) + (x18 ^ 2 * y18) + (x19 ^ 2 * y19) + (x20 ^ 2 * y20)

Label5.Caption = sum_x
Label7.Caption = sum_y
Label9.Caption = sum_x2
Label12.Caption = sum_x3
Label13.Caption = sum_x4
Label15.Caption = sum_xy
Label17.Caption = sum_x2y

'Eliminasi Gauss untuk menghitung g0, g1, dan g2
'Eliminasi pertama

U11 = sum_x / n

b21 = sum_x - (U11 * n)
b22 = sum_x2 - (U11 * sum_x)
b23 = sum_x3 - (U11 * sum_x2)
b24 = sum_xy - (U11 * sum_y)

'Eliminasi Kedua
U12 = sum_x2 / n
c31 = sum_x2 - (U12 * n)
c32 = sum_x3 - (U12 * sum_x)
c33 = sum_x4 - (U12 * sum_x2)
c34 = sum_x2y - (U12 * sum_y)

'Eliminasi Ketiga
U13 = c32 / b22

f31 = c31 - (U13 * b21)
f32 = c32 - (U13 * b22)
f33 = c33 - (U13 * b23)
f34 = c34 - (U13 * b24)

'Substitusi Balik

g2 = f34 / f33
g1 = (b24 - (b23 * g2)) / b22
g0 = (sum_y - (sum_x2 * g2) - (sum_x * g1)) / n

hasila0.Caption = g0
hasila1.Caption = g1
hasila2.Caption = g2

End Sub


Private Sub CommandButton2_Click()
Unload UserForm1
End Sub
 
User Form

Untuk Persaman 1 (pilih satu dari cell1 -10)

Persamaan 2 (pilih satu cell dari 40-50)
      Dari 2 persamaan kecepatan yang di dapatkan dari simulasi. Dimana persamaan 1 merupakan profil kecepatan di hulu  pelat sedangkan untuk persamaan 2 menggambarkan profil kecepatan yang ada pada hilir pelat.Sehingga 2 persamaan tersebut akan menjadi suatu fungsi kecepatan profil dari aliran fluida . Adapun fungsi kecepatan tersebut adalah
 V(x) = -2.58E-04 x2 + 2.55E-04 - 1.004 E05

      Kalau kita tinjau dari gambar simulasi yang dihasilkan dapat dilihat di kontur kecepatan, semakin lama kecepatan yang ke arah hilir pelat makan kecepatan yang dihasilkan semakin kecil bahkan kalau kita lihat untuk cell 1 nilainya sama dengan 0 m/s. Sehingga kalau kita ilustrasikan aliran fluida yang menyinggung atau bertambrakan dengan dinding pelat akan mengalami hambatan akibatkan adanya tegangan geser yang terjadi. Jadi tegangan geser makin besar jika berada di dekat dinding pelat sehingga kecepatan aliran fluida makin lambat sedangkan tegangan geser makin besar jika berada  jauh dari dinding pelat sehingga kecepatan aliran fluida makin tinggi.